Filosofi Kesufian Batman

“It’s not who I am underneath but what I do that defines me”

Batman dalam film triloginya pernah mempopulerkan kata-kata ini. Tentu, kata-kata ini pada awalnya ditujukan kepada karakter batman itu sendiri. Seorang manusia biasa, tanpa kekuatan istimewa apapun, hanya memiliki harta yang berlimpah yang dia curahkan untuk alat-alat canggih superheronya.

Perbuatan anda mendefinisikan diri anda. Begitu mungkin inti dari quote di atas. Banyak manusia yang semakin candu kepada sesuatu yang dinamakan identitas. Seorang dengan bangga berktp agama Islam, berpenampilan layaknya orang Islam, namun melakukan perbuatan-perbuatan yang justru bertentangan dengan agama Islam.
 
Bagi saya sebagai umat Islam, jelas, syahadat adalah kunci utama memperoleh kebahagiaan di akhirat, manusia sebaik dan sedermawan apapun hidupnya, sebermanfaat apapun hidupnya bagi orang lain, jika ia tidak percaya kepada Allah Swt sebagai Tuhan Yang Esa serta meyakini bahwa Nabi Muhammad Saw adalah utusan-Nya, maka ia tidak akan memperoleh kebahagiaan di akhirat kelak.

Tetapi, dalam kehidupan di dunia ini, sebagaimana kita ketahui, Islam adalah rahmat bagi seluruh alam. Dalam kehidupan saat ini, di dunia, Islam seharusnya menjadi rahmat bagi seluruh alam semesta. Kita harus memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada orang lain. Umat Islam saat ini lebih terobsesi kepada identitas keislamanya tanpa memperhatikan spirit islam yang sesungguhnya.

Penampilan bukanlah hal utama yang menunjukan keislaman anda, namun perbuatan anda. Penampilan anda yang islami terasa percuma jika kebencian terhadap orang lain masih ada dalam hati anda. Identitas anda sebagai seorang muslim terasa percuma jika memberikan maaf saja masih berat. Coba anda pisahkan antara nafsu dan ego pribadi dengan spirit agama Islam. Coba anda pisahkan kebencian dalam membela agama Islam. Coba anda ingat kembali, bahwa jihad yang paling besar adalah melawan nafsu diri sendiri. Jihad paling susah adalah memaafkan orang lain dengan tulus hati.

Pernah suatu ketika dalam keadaan perang satu lawan satu, sahabat Ali bin Abi Thalib Karromahllahu Wajhah, hendak menebas salah satu musuh yang sudah terpojok tersungkur di atas tanah. Namun tiba-tiba sang musuh meludahi wajah beliau. Seketika itu juga Ali berhenti dan memutuskan untuk tidak membunuh sang lawan. Beliau takut jihadnya dalam membela Islam justru terkotori rasa marahnya terhadap lawan. Membunuh bukan lagi karena jihad, tapi karena amarah.

Setidaknya, dunia ini merasakan rahmat Islam. Jangan sampai manusia di dunia ini justru tidak merasakan kebahagiaan dan kedamaian  dari Islam itu sendiri. Sekali lagi, perbuatan anda lah yang mendefinisikan diri anda, bukan Identitas anda. Marthin Luther Jr dan Hitler sama-sama seorang Kristen, namun perbuatan merekalah yang  mendefinisikan diri mereka masing-masing. Malcolm X dan Osama bin Laden adalah seorang muslim, namun perbuatan mereka justru bertolak belakang. Bill Gates dan Joseph Stalin adalah seorang ateis, namun yang satu menyengsarakan orang lain, yang satunya justru memberikan manfaat bagi banyak orang.

No comments:

Powered by Blogger.