Planet Zoid, Asal-muasal Manusia




Dahulu kala, manusia hidup di Planet yang bernama Zoid. Manusia merupakan salah satu species dari jutaan species yang ada di alam semesta. Di Planet yang bernama Zoid itu, manusia hidup berdampingan bersama makhluk-makhluk lain yang sering kita sebut dengan Alien. Tentu saja, wujud alien-alien ini sangat berbeda dan aneh dengan species manusia sebagaimana alien yang digambarkan film-film hollywood.  Planet Zoid sendiri terletak pada tata surya nebula jutaan tahun cahaya dari tata surya matahari.

Teknologi di tata surya nebula saat itu sudah jauh lebih maju bahkan dibanding teknologi kita saat ini. Pesawat ulang-alik misalnya, adalah hal lumrah. Seseorang dapat berjalan-jalan dan mengunjungi planet lain di tata surya nebula. Masyarakat Planet Zoid pun menjalin kerjasama dan hubungan yang baik dengan planet-planet lain di tata surya nebula. Terbentuk sebuah badan senat tata surya nebula dibawah satu kepemimpinan, yang pemimpinnya dipilih secara bergilir dari tiap planet setiap periodenya.

Dalam tata surya nebula tak ada yang namanya kematian. Semua makhluk hidup di dunia ini adalah immortal, abadi. Tak ada satupun yang mengenal istilah kata kematian. Populasi kehidupan tidak pernah berkurang. Ekspedisi mencari planet-planet baru memberikan hasil progresif, sehingga tidak pernah pula ada kelebihan penduduk. Seorang Alien dan Manusia masih bisa bercengkrama dengan kakek buyut mereka tujuh tingkat keatas.

Apabila diibaratkan dengan kehidupan kita sekarang, seakan umur maksimal para makhluk tata surya itu adalah 35 tahun. Pertumbuhan mereka berhenti, namun mereka tidak mengalami penuaan dan kematian. Setiap bagian tubuh yang rusak, akan selalu melakukan perbaikan sel dan kembali ke bentuk semula. Makhluk di tata surya ini benar-benar abadi.

Suatu peristiwa besar yang kelak memicu perubahan di tata surya nebula pun terjadi. Sebagian species yang bernama manusia mulai menunjukan penyakit seperti keriput, rambut memutih, gigi rontok satu persatu, badan yang semakin melemah, beberapa diantaranya bertulang belakang semakin bongkok. Gejalan yang dianggap suatu penyakit ini mengejutkan seluruh masyarakat tata surya nebula. Semua pihak medis dengan teknologi canggih yang digunakan telah mencoba berbagai cara, namun tetap penyakit ini tidak bisa diobati. Penyakit ini berlangsung menahun bahkan puluhan tahun. Gejalan penyakit inipun diakhiri dengan keadaan penderitanya berhenti bernafas, bergerak, berdetak hingga membusuk dalam diam.

Yang semakin membuat warga planet Zoid khawatir adalah ternyata penyakit ini menular. Setelah tadinya penyakit ini hanya menimpa sebagian species manusia, penyakit inipun akhirnya menular kepada seluruh species manusia tanpa terkecuali. Untuk menghindari menularnya penyakit ini pada species lain, pemerintah Planet Zoid pun memutuskan untuk mengkarantina species manusia. Di planet tersebut, wilayah dibagi ke dalam dua bagian. Satu bagian untuk species manusia, dan bagian lainnya untuk species non-manusia. Wilayah dipisah oleh tembok raksasa sebagai pembatasnya.

Hingga pada akhirnya, alien dari species luar manusia ikut terkena penyakit ini. Variasi species yang terkena penyakit inipun semakin beragam. Tidak hanya terjadi pada species manusia saja. Lebih parahnya, species diluar manusia, tidak mengalami penuaan tetapi langsung menemui kematian. Peneliti pun meyakini bahwa penyakit ini hanya menular ke seluruh planet Zoid. Hal ini disebabkan fenomena masyarakat di luar planet Zoid tidak ada satupun yang ikut terkena penyakit ini. Oleh karena itu, Senator tata surya nebula pun mulai mengevakuasi seluruh masyarakat planet Zoid yang tidak terkena virus ini dan mengeluarkan mereka dari planet Zoid.

Akhirnya, Planet Zoid hanya dihuni oleh species manusia saja. Para alien yang ikut terkena virus ini sudah mati membusuk. Para ilmuan khawatir virus mematikan ini jika dibiarkan pada akhirnya akan menyebar ke seluruh tata surya nebula. Senator setiap planet pun saling berdebat untuk memutuskan nasib species manusia ini. Wacana solusi yang menguat kala itu adalah penghancuran planet Zoid beserta seluruh isinya termasuk di dalamnya  pemusnahan massal species manusia.

Penghancuran Planet Zoid sudah disetujui oleh seluruh anggota senat. Namun, pemusnahan species manusia dianggap merusak tatanan dan keseimbangan jagat raya. Akhirnya para senator memutuskan untuk mencari solusi alternatif lain. Diajukanlah sebuah solusi pemindahan species manusia dari planet Zoid ke planet lain yang jauh sekali jaraknya dari tata surya nebula, mencapi jutaan tahun cahaya. Peneliti ekspedisi telah menemukan sebuah tata surya dengan jarak jutaan tahun cahaya dari tata surya nebula yang berpusat pada matahari.

Peneliti menemukan bahwa di salah satu planet pada tata surya matahari ada satu planet yang dihuni oleh makhluk binatang yang sudah berkembang biak ratusan ribu tahun didalamnya. Makhluk binatang ini ditenggarai terkena oleh virus sejenis yang dialami species manusia, yakni penyakit penuaan dan kematian. Selain itu, Planet tersebut juga memiliki iklim yang nyaman dan sesuai bagi species manusia.

Ide ini memiliki kekurangan. Pesawat cahaya dengan teknologi canggih yang dimiliki peneliti tata surya nebula hanya berjumlah satu buah. Ditambah pesawat ini hanya berkapasitas empat penumpang. Tidak bisa pemindahan dilakukan dengan membawa species manusia seluruhnya. Pesawat hanya mampu menampung dua manusia saja.

Berhari-hari debat antar senator, keputusan final pun dihasilkan. Pemerintah senat tata surya nebula memutuskan untuk menghancurkan planet Zoid beserta isinya. Hanya sepasang manusia yang akan diselamatkan dan dipindahkan ke tata surya matahari. Penghancuran planet pun dimulai. Dua manusia dipilih oleh tim peneliti dan dibawa keluar dari planet Zoid. Satu manusia laki-laki dan satu manusia perempuan. Dengan sterilisasi yang ketat akhirnya dua manusia ini berhasil diangkut. Penghancuran planet Zoid dengan cara diledakan ini berlangsung sangat lama.

Pesawat cahaya sudah disiapkan. Dua orang tim ekspedisi sudah bersiap untuk mengirim dua manusia ini ke planet lain nun jauh di tata surya sana. Namun sebelum berangkat, untuk menghindari hal-hal yang membahayakan dan tidak diinginkan, kedua manusia ini dihapus segala ingatannya. Kedua manusia ini dimurnikan terlebih dahulu sebelum diturunkan ke planet baru tersebut. Diharapkan dengan kebijakan ini manusia tidak berhubungan lagi dengan dunia diluar mereka, namun tetap menjadi bagian dari alam semesta. Manusia tidak akan lagi menularkan penyakit berbahaya itu keseluruh jagat raya.

Manusia diyakini akan bertahan hidup di planet baru mereka. Manusia akan berkembang biak dan membangun peradaban. Walaupun memang penyakit itu akan terus menggerogoti mereka. Namun akan selalu ada manusia lain dari keturunan mereka yang akan menggantikan hidup para pendahulunya. Mereka akan berada dalam siklus kehidupan dan kematian. Dua manusia pertama yang diturunkan mungkin pada awalnya akan bertanya-tanya, siapa dan apa sebenarnya eksistensi mereka. Namun begitulah awal yang seharusnya bagi terciptanya keseimbangan Alam semesta.    

No comments:

Powered by Blogger.