Resolusi Ujang dan Aceng
“Apa resolusi kamu di
tahun baru ini Jang?”
Pangkalan Ojeg pagi itu
diramaikan oleh dua tukang ojeg veteran, Ujang dan Aceng. Masih pagi, belum ada
penumpang, belum ada lalu lalang orang.
“Yah, seperti biasa Ceng,
Resolusi saya untuk tahun ini adalah mewujudkan resolusi tahun sebelumnya, yang
sudah dirancang di tahun sebelumnya, dan sudah direncanakan di tahun sebelumnya
lagi, dan sudah diniatkan di tahun sebelum-sebelumnya itu. Kawin Ceng resolusi
saya. Kamu mah enak udah kawin. Lah saya, masih belum ada pasangan aja”
“Haha. Resolusi kamu gak
ada istimewa-istimewanya. Resolusi mah, yang paling utama merubah diri sendiri
jadi lebih baik dulu atuh. Da jodoh mah moal kamana”
“Itu dia yang saya
takutkan Ceng. Takut jadi Bujangan abadi”
“Euleuh euleuh si Ujang.
Tenang aja atuh Jang, Awewe teh kan banyak. Masa satupun ga ada yang mau sama
kamu. Saya aja sempat kepikiran mau kawin lagi. Poligami jang, poligami. Lagian
kan jumlah perempuan di dunia ini teh jauh lebih banyak dibanding laki-laki.
Satu banding sembilan kalau gak salah mah. Perempuan yang harusnya takut gak
dapet jodoh”
“Tah ieu pemikiran anu
salah teh, seperti ieu. Pemikiran kamu udah ruksak Ceng”
“Salah dimana nya Jang?
Kamu palingan sirik sama saya yah?”
“Kalau alasan Laki-laki
boleh Poligami karena di suatu daerah jumlah perempuannya lebih banyak, maka di
daerah lain yang jumlah laki-lakinya lebih banyak, perempuannya boleh Poliandri
atuh?”
“Maksudna Jang?”
“Nih, dengerin Ceng, ini
fakta yang kamu abaikan. Jumlah Laki-laki pada saat ini, di alam dunia ieu,
yang masih hidup, lebih banyak dibanding dengan jumlah perempuan”
“Ah masa sih Jang?”
“Aslina Ceng. Menurut
data Midyear World Population 2016, Jumlah Laki-laki di dunia ini adalah
3.532.503.174 orang. Sedangkan Jumlah Perempuannya 3.485.040.790 orang. Jadi,
satu banding sembilan dari mana? Orang jumlahnya banyakan laki-laki.
Perbandingannya sekitar 101 banding 100 Ceng!”
“Ah, bohong kamu itu
Jang, saya masih ga percaya. Data nya dimanipulasi mungkin”
“Dasar Keras Kepala kamu
Ceng. Itu valid datanya. Di negara dengan jumlah penduduk terbanyak seperti
China dan India saja, penduduknya lebih banyak laki-lakinya. Hampir mayoritas
negara di seluruh dunia juga mayoritas penduduknya laki-laki. Apalagi di negara
berkembang. Paling Cuma di Uni Eropa aja yang lebih banyak perempuan. Itupun
juga tidak berbanding satu sembilan kaya kamu sebut tadi”
“Waduh. Bahaya nih Jang.
Kalau di Negara kita gimana Jang?”
“Di Indonesia, Menurut
sensus penduduk yang dilakukan BPS pada tahun 2010, 50,17% penduduk Indonesia
adalah laki-laki. Sisanya, 49,83% adalah perempuan. Angka kelahiran bayi
laki-laki juga lebih tinggi Ceng. Cuma, emang harapan hidup perempuan lebih
tinggi Ceng. Jadi kalau di atas usia 65 tahun kebanyakan perempuan yang masih bertahan
hidup”
“Serem juga denger
penjelasan kamu Jang. Jadi kasihan sama kamu. Kemungkinan kamu jadi bujangan
abadi jadi sangat tinggi Jang. Tapi kalau saya nanti poligami, bukan berarti
saya ngambil jatah kamu lho jang. Haha”
“Iyah Ceng, saya justru mendoakanmu
segera berpoligami”
“Nah gitu dong, kan enak
dengernya”
“Iyah, poligami, tapi
sama perempuan-perempuan mayoritas, diatas 65 tahun, yang ditinggal mati
suaminya. Mereka yang sepatutnya kamu jaga dan beri perhatian”
“Yah, ente mah suka gitu
ah Jang”
No comments: